Adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat mencintai kucing,siapa yang tidak suka dengan hewan berbulu lembut dan empuk-empuk hangat ini. Meskipun mungkin ada beberapa orang yang tidak suka dengan hewan imut ini-tapi saya tidak terlalu ambil pusing-hehe
Mungkin anda tidak pernah menyangka,bahwa saya adalah seorang mahasiwi penerima beasiswa pemerintah rusia yang datang dari keluarga yang bisa di katakan pas-pasan,i bu saya di rumah nya yang sangat sederhana yang mungkin bisa di katakan tidak cukup layak untuk di jadikan tempat tinggal ,tetapi ibu saya yang sederhana itu selalu berwajah riang gembira sekalipun tidak memiliki harta benda. Tapi banyak juga yang punya harta benda malah tidak bahagia(karena di sibukkan menghitung dan melindungi harta bendanya hehehe)
Tapi Tuhan memang selalu punya rencana lain, meski ibuku hanya seorang penjahit dan ayah adalah seorang supir bus pariwisata yang tidak jelas tapi lewat jalan lain Tuhan mengirim ke tiga anak ibu ku ini untuk mencicipi beasiswa ke Rusia.
Ibu ku adalah orang yang sangat ramah,yang masih bisa tersenyum tulus ketika seorang pelanggan kaos nya mencaci maki dan memfitnah ibu di depan ku,ibu yang masih bisa tersenyum meskipun sedang menahan sakit maag akut nya ketika kambuh,kira-kira Semenjak 10 tahun lalu ibu ku selalu kedatangan kucing ke rumah nya,entah mengapa mahluk ciptaan Tuhan ini selalu senang bertandang ke rumah ibu.ada yang sengaja untuk melahirkan setelah itu meninggalkan anak-anak kucing balita di rumah ibu,ada yang datang dengan jalan terseok-seok karena habis kalah tempur,atau karena kecelakaan.
Tapi ibu selalu saja menganggap kucing-kucing yang datang ke rumah nya adalah “tamu” Allah,oleh karena nya selalu di muliakan,di berinya makan kucing-kucing itu bahkan yang lebih miris adalah ibu terkadang tidak makan mengalah demi “tamu” Allah tersebut.
Beras 10kg untuk 3 hari adalah santapan kucing-kucing milik ibu yang kini berjumlah kurang lebih 15 ekor ,meskipun kucing-kucing tersebut tidak pernah bertahan lebih dari 3 tahun selalu datang silih berganti seolah-olah ada jalan tol menuju rumah,ada beberapa yang masih bertahan hingga 3 tahun. Kucing-kucing itu di rawat benar-benar bagai raja oleh ibu,yang membuat saya saya kagum ibu tidak pernah memilih kucing jenis apa yang datang ke rumah.
Jelas tidak semua kucing lucu dan imut,ada pula yang datang dengan rupa sangat buruk,luka dimana-mana,budug,bahkan yang terakhir saya lihat adalah kucing yang cacat kaki kiri nya.tapi ibu tidak pernah tega membuang kucing-kucing itu ke pasar.
Meski begitu ibu selalu saja memanjakan mereka tidak memilih tetapi selalu memberi pengertian kepada saya
“jika kucing-kucing ini tidak di tuntun oleh Allah mereka tidak akan sampai di rumah ini jadi jangan pernah membenci mereka dinda..”
Berbagi tidak harus memilih dengan siapa dan kenapa kan? Sama hal nya dengan ibu,kucing juga mahluk ciptaan tuhan. Bagi ibu kesempatan untuk berbagi kepada para tamu Tuhan karena tidak mungkin Tuhan mengirim para kucing itu ke rumah jika ibu saya tidak mampu mengurus nya J
Dengan kesabaran ibu dan sikap penyanyang ibu,meski di katakana tidak masuk akal tetapi Tuhan merencanakan Nya dengan Indah,dengan doa tulus dan mungkin juga karena ketulusan ibu merawat kucing-kucing itu. Tuhan membalas nya dengan mengirim kami bertiga ke rusia untuk sekolah,jadi Tuhan tidak pernah tidur kawan..tidak pernah lalai kepada mahluk ciptaanNya. Selalu ada hikmah di balik semua kejadian.(true story)
NB : ini bukan saran saya loh ya,jika ada yang berniat menyekolahkan anak/saudara/kawan/terlebih lagi pacar untuk memelihara kucing yang banyak untuk tujuan mendapatkan beasiswa ke Rusia.
Hahahahahà maaf saya bercanda semoga terhibur
(sumber : kompasiana.com)
Beras 10kg untuk 3 hari adalah santapan kucing-kucing milik ibu yang kini berjumlah kurang lebih 15 ekor ,meskipun kucing-kucing tersebut tidak pernah bertahan lebih dari 3 tahun selalu datang silih berganti seolah-olah ada jalan tol menuju rumah,ada beberapa yang masih bertahan hingga 3 tahun. Kucing-kucing itu di rawat benar-benar bagai raja oleh ibu,yang membuat saya saya kagum ibu tidak pernah memilih kucing jenis apa yang datang ke rumah.
Jelas tidak semua kucing lucu dan imut,ada pula yang datang dengan rupa sangat buruk,luka dimana-mana,budug,bahkan yang terakhir saya lihat adalah kucing yang cacat kaki kiri nya.tapi ibu tidak pernah tega membuang kucing-kucing itu ke pasar.
Meski begitu ibu selalu saja memanjakan mereka tidak memilih tetapi selalu memberi pengertian kepada saya
“jika kucing-kucing ini tidak di tuntun oleh Allah mereka tidak akan sampai di rumah ini jadi jangan pernah membenci mereka dinda..”
Berbagi tidak harus memilih dengan siapa dan kenapa kan? Sama hal nya dengan ibu,kucing juga mahluk ciptaan tuhan. Bagi ibu kesempatan untuk berbagi kepada para tamu Tuhan karena tidak mungkin Tuhan mengirim para kucing itu ke rumah jika ibu saya tidak mampu mengurus nya J
Dengan kesabaran ibu dan sikap penyanyang ibu,meski di katakana tidak masuk akal tetapi Tuhan merencanakan Nya dengan Indah,dengan doa tulus dan mungkin juga karena ketulusan ibu merawat kucing-kucing itu. Tuhan membalas nya dengan mengirim kami bertiga ke rusia untuk sekolah,jadi Tuhan tidak pernah tidur kawan..tidak pernah lalai kepada mahluk ciptaanNya. Selalu ada hikmah di balik semua kejadian.(true story)
NB : ini bukan saran saya loh ya,jika ada yang berniat menyekolahkan anak/saudara/kawan/terlebih lagi pacar untuk memelihara kucing yang banyak untuk tujuan mendapatkan beasiswa ke Rusia.
Hahahahahà maaf saya bercanda semoga terhibur
(sumber : kompasiana.com)
0 comments:
Post a Comment